Pada dasarnya gue hanya ingin sedikit menuangkan apa yang hati katakan namun tak dapat dikatakan lewat mulut. Untung paru-paru gue ga cenat cenut. Kayaknya gue mesti jalan-jalan ke mall dimana Uya Kuya syuting dan pura-pura menabrakkan diri dan lari-lari di depan kamera biar gue diajak ngeluarin unek-unek sekaligus dapat duit.
Ada kalanya cinta berakhir dengan indah, tapi tidak sedikit juga yang berakhir dengan kepedihan. Namun, yang paling penting adalah bagaimana cara kita memaknainya. Menurut gue cinta itu adalah satu hal yang bisa bikin kita bahagia. Apalagi ketika kita pacaran. Saling berbagi. Pengertian. Di ingetin makan. Di ingetin bayar hutang. Siklus pacaran gue sederhana, seperti ini -> Bulan pertama rasa cinta itu terasa mekar. Memasuki bulan kedua rasa cinta itu mulai rontok satu per satu. Dan gugurnya rasa cinta itu adalah sekitar bulan ketiga sampai empat. Gue ga pernah kuat menahan terpaan angin dibulan ketiga.
Dulu tiap kali gue pacaran, pengen banget jadian sampe bertahun tahun. Miris sekali ternyata gue sendiri yang ga kuat menghadapi cobaan. Sejujurnya gue orang yang gampang jatuh cinta. Namun gue juga termasuk orang yang susah ngelupain mantan bahkan calon gebetan. Tapi bukan berarti gue ga bisa move on. Ini cuma soal waktu. Susah ngelupain mantan bukan karena gue pengen balikan atau apalah tapi lebih ke kenangan yang terukir. Dan gue adalah orang yang selalu menghargai kenangan. Apapun itu.
Lucu yah, ketika mantan gue punya pacar baru gue punya sindrom cemburunisme. Cemburu sama mantan yang punya pacar duluan. Banget. Gue cemburu karena mikir, "kok bisa yah dia ngelupain gue secepat itu?". Tapi itu ga berlangsung lama. Gue percaya mantan itu adalah orang yang memberikan kita pelajaran berharga. Lewat mantan kita bisa belajar bagaimana cara mencintai orang, bagaimana cara berbagi, bagaimana cara mengisi satu dengan lain, dan bagaimana cara menghadapi rasa sakit hati.
Hati gue suka berantem sama sifat gue. Ketika hati gue bilang "lu masih sayang, Sel" malah perasaan gue nyuruh gue buat gengsi ga ngomong. Yah apadaya cinta tak dapat sakit hati pun tiba. Tapi gue salut sama mantan gue yang satu ini. Gue putusin dia diakhir tahun 2011. Dia begitu sabar ngadepin sifat gue yang mudah jatuh cinta. Dia nggak ganteng tapi bisa bikin cintanya terlihat ganteng dimata gue. Setidaknya bedalah sama cowok-cowok yang pernah jadi pacar gue. Tapi semua hubungan itu berakhir pada kenangan. Kenangan yang nggak akan pernah gue lupakan.
Sekarang gue sadar ketika hati lu bicara, tolong dengarkan dia. Ga ada salahnya buat ngikutin kata hati. Terkadang kata hati juga butuh untuk di dengarkan.
"Past is past, if you want to happiness don’t walk together with your past. You can look back, but never bring it back!" - Unknown
With love,
your ex
0 komentar:
Posting Komentar